MANIS77 - Kementerian Pariwisata India mengeluarkan peringatan terhadap turis perempuan, yakni tidak memakai rok saat mengunjungi kota atau desa di negara itu. Pihak kementerian menyediakan satu buntil (kit) petunjuk, termasuk saran-saran, tentang keselamatan bagi turis perempuan, Otoritas pariwisata India merasa berkewajiban untuk memberikan peringatan dini bagi para turis, khususnya turis perempuan setelah serangkaian kekerasan terhadap kaum perempuan di sana.
Menteri Pariwisata India Mahesh Sharma telah mengatakan, perempuan asing tidak disarankan untuk mengenakan rok atau berjalan sendirian. Peringatan khusus untuk perjalanan waktu malam, entah itu di kota-kota besar dan terutama lagi di kota-kota kecil yang sepi atau daerah pedesaan. Turis perempuan tidak harus memakai rok ‘demi keselamatan mereka sendiri’, kata Sharma. Berbicara tentang keamanan wisata di Agra, tempat Taj Mahal berada, di India utara, Sharma mengatakan, kedatangan warga asing ke India perlu dilengkapi petunjuk tentang keselamatan.
Lembaran petunjuk atau pedoman keselamatan itu diperlukan mengingat tingginya ancaman keselamatan bagi kaum perempuaan di India, apalagi turis asing. "Sepertinya ini soal yang sepele, tapi penting. Mereka (turis perempuan) tidak harus keluar sendirian di waktu malam di tempat-tempat sepi, atau memakai rok, “ kata Sharma. Pengunjung juga harus merekam atau memotres nomor plat kendaraan yang mereka gunakan dan dikirim kepada teman-teman di negaranya atau di mana saja berada.
"Untuk keselamatan mereka sendiri, perempuan wisatawan asing tidak harus memakai gaun pendek dan rok ... budaya India berbeda dari Barat," kata Sharma. Sejak pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi kedokteran di New Delhi pada 2012 dan serangan susulan yang menyasar perempuan wisatawan asing setelahnya, pariwisata India anjlok tajam.
Berdasarkan statistik kejahatan nasional India, setiap hari ada 92 perempuan diperkosa di India. Kasus ini paling banyak terjadi di pedesaan. Kekerasan dan pelecehan di jalan-jalan kota dan desa, yang kadang-kadang disebut “eve-teasing”, dialami oleh setidaknya 79 persen perempuan India, demikian sebuah survei terbaru. Wisatawan asing, terutama turis perempuan, dapat menghadapi pelecehan yang sama dan bahkan bisa lebih buruk.
Kasus terbaru terjadi pada Juli 2016 ketika seorang perempuan berwarganegara Israel diserang secara seksual oleh sekelompok laki-laki di sebuah resor di kota Manali, Himalaya. Seorang wanita Jepang diculik dan diperkosa di Bihar pada tahun 2014. Seorang turis perempuan dari Rusia juga diserang oleh pengemudi becak di New Delhi pada tahun 2015.(Guardian)
Tyas Mirasih Jualan Nasi Goreng Bareng Pacar
Sepasang Kekasih Dilarang Naik Gunung 10 Tahun
Buruh Dideportasi Saat Memasuki Bandara Haneda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar