Sabtu, 15 Oktober 2016
Ribuan Rakyat Thailand Tangisi Kepergian Raja Bhumibol
MANIS77 - Ribuan rakyat Thailand pada Jumat (14/10/2016), menangis ketika jasad Raja Bhumibol Adulyadej hendak dibawa ke tepi sungai di Grand Palace untuk prosesi kremasi. Para warga Thailand mengaku kehilangan figur seorang bapak setelah raja yang paling dihormati itu meninggal di usia 88 tahun pada Kamis petang.
Raja Bhumibol sudah memerintah Kerajaan Thailand selama 70 tahun. Dia dianggap sosok “Bapak Thailand” dan sosok pemersatu. Sepeninggal Raja Bhumibol, tidak sedikit warga Thailand khawatir dengan masa depan negaranya. Sejak semalam, banyak warga Thailand memadati rute rumah sakit menuju istana.
”Saya masih merasa seperti bermimpi. Saya tidak percaya hal ini terjadi," kata Supawan Wongsawas, 64, seorang pensiunan pegawai negeri. Suthad Kongyeam, 53, warga Thailand lainnya, mengaku seperti kehilangan seorang ayah. ”Dia adalah jantung dari seluruh negeri,” kata Suthad. ”Semuanya terguncang. Tidak ada yang memiliki pegangan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha yang merupakan mantan pemimpin junta militer mengatakan bahwa keamanan Thailand jadi prioritas utama di masa-masa berkabung. Dia telah memerintahkan pengerahan tentara tambahan ke seluruh negeri.
Keamanan juga diperketat di sekitar istana, kuil, kantor-kantor kementerian dan jalan-jalan penting di Thailand. Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn yang diharapkan menjadi raja baru memilih menunda naik takhta karena harus berkabung atas meninggalnya sang ayah.(Reuters)
Kendall: Aku Belum Pernah Merasa Setakut ini
Wanita Ini Hanya Bisa Baring di Tempat Tidur
Guru Tak Tegur Siswa Merokok Karena Takut Langgar HAM
Rabu, 12 Oktober 2016
Korea Selatan Siap Menampung Warga Korut Yang Membelot
MANIS77 - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye mengungkapkan, pemerintahnya saat ini sedang bersiap untuk menyambut pembelotan besar-besaran dari warga Korea Utara. Pernyataan ini diungkapkan Park beberapa hari usai menyerukan langsung warga Korut untuk meninggalkan negara mereka itu.
Serangkaian pembelotan terjadi, salah satu kasus besarnya adalah wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris, Thae Yong Ho, dan sejumlah pekerja restoran Korut di China. Pembelotan ini semakin menguatkan propaganda untuk Korsel.
Dalam pertemuan kabinet Park kembali menegaskan seruannya agar warga Korea Utara membelot. Dia juga menekankan pentingnya persiapan untuk menampung pembelot itu. "Para pembelot ini sama dengan warga unifikasi yang tiba lebih awal, dan ini merupakan percobaan untuk mempersatukan kita kembali," ujarnya.
Park berharap bisa cepat mengamankan sistem dan memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung warga Pyongyang. "Saya harap kita segera mengamankan sistem dan kapasitas kita untuk menampung mereka (warga Korut) yang mencari kebebasan bisa tercukupi," lanjut Park.
Bulan lalu, Park, dalam pidato di Hari Angkatan Bersenjata Korsel mengatakan akan tetap membuka jalan bagi para pembelot Korea Utara. "Datanglah menuju kebebasan di Korea Selatan," ucapnya.(AFP)
Haters Song Hye Kyo Didenda Puluhan Juta
Paris Akan Buka Taman Telanjang Pertama
Rumah Sekretaris Umum Golkar di Papua Dibom
Selasa, 11 Oktober 2016
Akibat Krisis di Venezuela, Tahanan Mati Kelaparan di Penjara
MANIS77 - Sejumlah gambar dan video menunjukkan tahanan di Venezuela mati kelaparan di dalam penjara. Kondisi itu merupakan dampak dari krisis ekonomi mengerikan di Venezuela, di mana makanan dan obat-obatan untuk tahanan sulit terbeli.
Video diselundupkan keluar dari penjara di San Juan de los Morros, di wilayah Guarico tengah Venezuela. Dalam video, beberapa narapidana yang tampak kurus harus berjuang untuk bertahan hidup. Melalui video itu pula, para narapidana berdiri berbaris dan meminta pertolongan dari dunia luar.
Krisis ekonomi di Venezuela yang tak kunjung usai sudah melumpuhkan sektor kesehatan publik. Sekitar 30 juta rakyat di negara itu berjuang keras untuk mengakses pelayanan kesehatan dasar. Video kondisi tahanan di penjara itu direkam oleh narapidana bernama Franklin Paul Hernandez Quezad.
Dalam pembuatan video, seorang tahanan yang sangat lemah harus diangkat ke kursi. Salah satu tahanan dilaporkan telah meninggal karena kelaparan dan mengidap penyakit di sebuah penjara di pusat Venezuela. “Lihat saya, lihat keadaan kami, kami membutuhkan obat untuk bertahan hidup,” keluah seorang tahanan dalam video tersebut.
Narapidana lain yang duduk dikursi roda memohon bantuan obat dan berkata; ”Kami semua manusia dan kami perlu kesempatan kedua.” Tahanan ketiga menyerukan permohonan bantuan karena tidak ingin meninggal. ”Tolong, jangan tinggalkan kami mati di sini, bantu kami saudara.
Kami tidak ingin mati,” katanya. Pria yang merekam video itu mengatakan; ”Media perlu tahu apa yang terjadi di sini.” Sementara itu, media lokal menuduh polisi Venezuela memblokir makanan, obat-obatan dan air ke penjara. Tuduhan itu telah menyebabkan kemarahan, di mana para kerabat tahanan mendesak aparat berwenang mengambil tindakan.
Sejak krisis ekonomi menghantam Venezuela, Presiden Nicholas Maduro, menjadi kecaman dari warganya, terutama yang pro-oposisi. Namun, presiden penerus Hugo Chavez ini menyalahkan oposisi dan Barat.(Daily Mail)
Marissa Haque Bantah Telah Lakukan Penipuan
Kakek 94 Tahun Masih Sanggup Angkat Barbel
Petani Tomat di Sukabumi Gagal Panen Kerugian
Senin, 10 Oktober 2016
Uang Hadiah Nobel Akan Disumbangkan Presiden Kolombia Untuk Korban Konflik
MANIS77 - Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos mengatakan dia akan menyumbangkan uang dari hadiah Nobel Perdamaian untuk membantu korban konflik di negaranya. Dia dianugerahi hadiah Nobel perdamaian atas keteguhannya dalam mengupayakan perdamaian dengan kelompok pemberontak FARC (Revolutionary Armed Forces of Colombia) pada bulan lalu.
Perdamaian ini kemudian ditolak mayoritas warga Kolombia berdasarkan hasil referendum, awal Oktober lalu. Dalam konflik selama 52 tahun, 260.000 orang telah tewas dan lebih dari enam juta orang harus mengungsi dari rumahnya. Dalam konflik selama 52 tahun, 260.000 orang telah tewas dan lebih dari enam juta orang harus mengungsi dari rumahnya.
residen Santos telah menandatangani kesepakatan damai dengan Timoleon Jimenez, pemimpin kelompok pemberontak FARC, namun rakyat Kolombia menolaknya lewat referendum, Minggu 2 Oktober. Sekitar 50,24% suara dalam referendum menentang perjanjian tersebut.
Para pengkirik kesepakatan damai berpendapat terlalu banyak konsesi yang diberikan kepada pihak pemberontak. Tetapi Komite Nobel Perdamaian di Oslo, Norwegia, berpendapat Presiden Santos tetap berjasa dalam mengupayakan perdamaian.
“Penghargaan seharusnya dilihat sebagai penghormatan kepada rakyat Kolombia,” kata Kaci Kullmann Five, Ketua Komite Nobel Perdamaian, saat mengumumkannya, Jumat 7 Oktober. Adapun Presiden Santos telah berjanji akan menghidupkan kembali kesepakatan yang sudah ditolak oleh referendum. Adapun Presiden Santos telah berjanji akan menghidupkan kembali kesepakatan yang sudah ditolak oleh referendum.
Di Twitter, pemimpin FARC Timochenko mengatakan: “Saya mengucapkan selamat kepada Presiden Juan Manuel Santos, Kuba dan Norwegia, yang mensponsori proses perdamaian, serta pemerintah Venezuela dan Cile, yang ikut membantu. Tanpa mereka, perdamaian tidak akan mungkin terjadi.”(BBC)
Pastor Pemerkosa Diminta Bayar Dua Peti Bir
Pengikut Dimas Kanjeng Dapat Jam Rolex
Jerman Himbau Warganya Tidak Keluar Rumah
Sabtu, 08 Oktober 2016
Pernah Berkata Rasis, Ghana Bakal Hilangkan Patung Gandhi
MANIS77 - Pemerintah Ghana akan menghilangkan patung Mahatma Gandhi dari universitas utama di negara itu. Musababnya, pejuang kemerdekaan India itu pernah berkomentar rasis terhadap rakyat Afrika semasa hidup.
Kementerian Luar Negeri Ghana pada 6 Oktober 2016 lalu membuat pengumuman rencana penghapusan patung Mahatma Gandhi. Rencana itu tak lepas dari kampanye sekelompok dosen dan mahasiswa University of Ghana agar patung Gandhi disingkirkan dan diganti patung pahlawan Afrika.
“Karena itu, pemerintah ingin merelokasi patung (Gandhi) dari University of Ghana untuk memastikan keamanan dan untuk menghindari kontroversi. Itu menjadi gangguan (dari) ikatan persahabatan kami yang kuat,” kata Kementerian itu melalui seorang juru bicara mengacu pada persahabatan Ghana dan India.
Gandhi yang menjadi simbol perjuangan kemerdekaan India terhadap pemerintahan Inggris telah menjadi inspirasi bagi para pemimpin kemerdekaan Afrika. Pemimpin Ghana, Kwame Nkrumah, yang meraih kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada tahun 1957 adalah salah satunya.
Kendati demikian, beberapa sejarawan mengatakan bahwa Gandhi sendiri tidak percaya pada kesetaraan selama beberapa tahun semasa hidupnya.
Jad Adams, penulis buku “Gandhi: The True Man Behind Modern India” mengatakan bahwa Gandhi sering menyebut orang kulit hitam dengan sebutan “kafir”. Komentar rasis Gandhi yang diungkap sejarawan inilah yang memicu agar patung Gandhi disingkirkan.(IB Times)
Bodyguard Kim Kardashian Diduga Terlibat Perampokan
Sopir Taksi Selamatkan Kakek dari Penipuan Rp2,5 M
Sidak ke Samsat Ganjar Pranowo Temukan Pungli
Rabu, 05 Oktober 2016
Aib Hillary Clinton Akan Diungkapan Dalam Dokumen Terbaru WikiLeaks
MANIS77 - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan akan merilis sekitar satu juta dokumen yang terkait dengan pemilu Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan. Namun, Assange membantah kalau seluruh dokumen tersebut ditujukan untuk merusak citra Hillary Clinton.
"Kami akan merilis dokumen ini pada awal pekan depan (bertepatan dengan debat terbuka sesi kedua capres)," katanya. Assange (45 tahun), yang kini menetap di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, mengatakan bahwa dokumen pemilu ini sangat signifikan.
"Dokumen WikiLeaks akan diterbitkan sebelum pilpres AS bulan November. Ini adalah momen yang sangat signifikan dalam arah yang berbeda, karena mempengaruhi tiga organisasi besar di tiga negara yang berbeda," ungkapnya.
Secara garis besar, Assange hanya mengatakan bahwa dokumen akan fokus pada perang, penjualan senjata, minyak, pengawasan media massa, perusahaan teknologi raksasa Google dan pemilu AS. Ia pun enggan memberikan rincian lebih lanjut dari poin-poin yang dimaksud.
Assange juga membantah bermaksud untuk menjatuhkan citra Hillary Clinton. "Sangat keliru kalau tujuan saya mempublikasikan dokumen ini untuk menyakiti Hillary Clinton. Semua orang yang salah," papar dia.
Sebelumnya, ia mengkritik Hillary, calon presiden dari Partai Demokrat, yang mengutuk cara kerja WikiLeaks setelah serentetan rilis yang berhubungan dengan Komite Nasional Demokrat sebelum konvensi politik Demokrat musim panas ini.
Assange mengatakan kampanyenya telah palsu menyarankan bahwa mengakses data WikiLeaks akan mengekspose pengguna untuk perangkat lunak berbahaya.(Reuters)
Senin, 03 Oktober 2016
Karena Celana Dalam, Sembilan Warga Australia Ditangkap Polisi Malaysia
MANIS77 - Celana dalam bergambar bendera Malaysia “Jalur Gemilang” yang dipakai sembilan pemuda Australia di Formula 1 Grand Prix Sepang, Malaysia, ternyata dijual secara online seharga 174 ringgit Malaysia atau sekitar Rp548 ribu.
Gara-gara “stripping” dengan celana dalam itu, sembilan warga Australia ditangkap polisi Malaysia pada hari Minggu. Menurut Kepala Polisi Sepang, Abdul Aziz Ali, celana dalam itu diproduksi di Australia. Dalam pemeriksaan, tidak hanya celana dalam bergambar bendera Malaysia saja yang dijual di toko online.
Tapi, ada juga celana dalam bergambar bendera Brasil, Amerika Serikat (AS), Prancis, Swedia dan Jepang. Sembilan warga Australia yang ditangkap berusia antara 25 hingga 29 tahun. Mereka merayakan kemenangan pebalap Australia; Daniel Ricciardo, di ajang Formula 1, pada Minggu malam.
Mereka mabuk dan melucuti pakaian hingga tersisa celana yang gambarnya membuat polisi Malaysia marah. Aksi mereka direkam dan videonya telah diunggah di Instagram. Sementara itu, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, mengaku sedang memberikan bantuan terhadap sembilan warga Australia yang telah ditahan gara-gara mengenanakan celana dalam itu.
”Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler, sesuai dengan Consular Services Charter, kepada sekelompok warga Australia yang ditangkap di Malaysia,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara. ”Karena kewajiban privasi, kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut,” ujarnya.(Sydney Morning Herald)
Kim Kardashian Ditodong Pria Bersenjata
Miliarder Tanpa Sengaja Menikahi Cucunya
Proyek Lippo Tak Berizin Distop Mahasiswa
Minggu, 02 Oktober 2016
Dalam Setahun Serangan Rusia di Suriah Tewaskan 9.300 Jiwa
MANIS77 - Kemarin, 30 September 2016, genap satu tahun Rusia telah menggencarkan serangan udara di Suriah, guna mendukung pemerintahan Presiden Suriah, Bashar Assad. Tercatat akibat serangan itu, sebanyak 9.300 orang meninggal dunia, puluhan ribu orang terlantar, dan kerusakan parah pada bangunan-bangunan di Suriah.
Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, dari ribuan orang yang meninggal, sebanyak 3.804 adalah warga sipil, dan di antaranya terdiri 906 anak-anak. Lalu, 2.746 anggota kelompok militan ISIS, 2.814 orang pemberontak dan selebihnya merupakan kelompok militan lainnya, termasuk afiliasi Al-Qaeda di Suriah.
Memperingati satu tahunnya serangan Rusia di Suriah, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dimitry Peskov mengatakan, keterlibatan Rusia di Suriah dibenarkan oleh fakta bahwa militan belum berhasil menaklukan ibu kota Suriah, Damaskus.
“Putin tidak pernah memberikan waktu untuk berapa lama misi pengeboman mungkin bertahan dan kapan berakhir,” kata Peskov. Menurt Peskov, operasi serangan udara sangat membantu Suriah dari kelompok militan ISIS dan diyakini misi mereka telah sukses. Jika bukan karena Rusia, ISIS dan kelompok lain diklaim akan tetap menduduki Damaskus.(alarabiya)
Terkait Jolie-Pitt, Selena Gomez Direhabilitasi
Balita Selandia Baru Jadi Miliarder Termuda
Warga Ende di Himbau Tidak Mendekati Gunung
Sabtu, 01 Oktober 2016
Khawaja Asif : Kami Akan Hancurkan India Dengan Bom Nuklir
MANIS77 - Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif dalam siaran televisi empat hari lalu mengancam akan melenyapkan India dengan senjata nuklir jika Negeri Sungai Gangga itu mengajak berperang.
Pernyataan itu muncul setelah terjadi insiden penembakan dari India yang menewaskan dua tentara Pakistan di perbatasan di wilayah konflik Kashmir. India dan Pakistan sudah empat kali berperang lantaran isu Kashmir yakni pada 1947, 1965, 1971, 1999. "Kami akan hancurkan India jika mereka berani mengajak kita berperang. Militer Pakistan sudah siap menjawab tantangan India.
Kalau situasi semakin memanas kami akan menggunakan senjata nuklir buat melenyapkan India," kata Asif dalam wawancara dengan stasiun televisi Pakistan SAMAA pekan ini. India sudah mengevakuasi sekitar 10 ribu warga desa di dekat perbatasan dengan Pakistan setelah situasi kian menegangkan dalam beberapa waktu belakangan.
Perdana Menteri India Narendara Modi dua hari lalu sudah memerintahkan pasukan keamanan untuk meningkatkan pengawasan di sepanjang jalur perbatasan di Jammu dan Negara Bagian Kashmir.
Evakuasi dilakukan setelah militer India melancarkan serangan di perbatasan di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan untuk melumpuhkan sejumlah militan yang diduga akan menyerang India.(Daily Mail)
Justin Bieber Mendekati Pamela Anderson
Borong 30 Rolls-Royce Phantom Untuk Tamu Hotel
9 TKI Pulang Dari Malaysia Bawa 4 Anak
Langganan:
Postingan (Atom)